Semua potensi yang ada pada diri kita adalah agar kita bisa bahagia dan membahagiakan orang lain. Dengan pikiran yang Kamu, tekunlah belajar.
Jadilah seorang ahli. Ahli bisnis, ahli komunikasi, ahli olahraga, ahli memasak, ahli menulis, dan sebagainya. Jadilah orang yang handal di bidang yang Kamu tekuni.
Mereka yang terus mengembangkan potensi dirinya akan menjadi pribadi yang kreatif, cerdas, dan terampil. Mereka inilah yang bisa berbuat banyak untuk membantu dan memberi manfaat bagi orang lain. Mereka pula yang pantas menduduki posisi penting di mana pun mereka berada. Mereka dihormati dan dikagumi serta diteladani karena kompetensinya. Apalagi bila kompetensinya didukung oleh karakter yang baik.
Apa yang dilakukan mereka yang menyia-nyiakan potensi dirinya?
mereka mengisi hari-harinya dengan bersantai dan melakukan hal-hal yang tidak berguna. Merek sibuk menyindir orang-orang yang menurut mereka sok pintar, sok rajin, sok alim, cari muka, dan sebagainya.
Mereka yang tidak pernah diperhitungkan di mana pun, karena ada atau tidaknya mereka tidak memberika pengaruh apapun. Mereka yang menghabiskan waktunya dengan keluh kesah sambil menanti nasib baik atau keberuntungan.
Bagaimana dengan tokoh-tokoh yang Kamu kagumi? Apakah mereka punya kompetensi yang tinggi? Apakah mereka adalah pribadi yang handal dan punya pengaruh yang kuat? Atau hanya orang berwawasan sempit dan tidak bisa apa-apa?
Syukurilah potensi yang dianugerahkan Allah kepada Kamu dengan mengembangkannya. Teruslah belajar, teruslah berlatih, dan teruslah berusaha. Tidak ada kata terlambat, terlalu tua, atau malu untuk belajar.
Derajat yang tinggi adalah milik mereka yang berilmu.
"Bila Kamu tidak tahan lelahnya belajar, maka kamu akan menanggung perihanya kebodohan.."[Imam Syafi'i]
Perhatikan bagaimana teman-teman dekat Kamu telah begitu banyak mempengaruhi perilaku dan cara berpikir Kamu. Berapa banyak teman dekat Kamu yang telah mengubah Kamu menjadi pribadi yang bersyukur, terampil, cerdas, sabar, dan penuh semangat? atau sebaliknya?
Tanpa Kamu sadari, begitu banyak derita dan kekecewaan yang Kamu alami dan akan Kamu alami akibat salah memilih teman dekat. Ibarat virus, pengaruh teman dekat amat cepat dan merusak. Kmau yang membangga-banggakan kekayaan dan popularitas, atau yang mengeluhkan keadaaan diri, orang lain, dan lingkungan, besar kemungkinan karena Kamu berada di komunitas orang-orang yang juga berperilaku demikian.
Bayangkan wajah teman-teman dekat Kamu, apakah Kamu bersyukur dekat dengan mereka? Apakah mereka adalah pribadi-pribadi yang mencerahkan hidup Kamu?
Sebaikanya Kamu jangan membaca tulisan selanjutnya sebelum merenungkan hal ini.
0 Komentar