Jangan Putus Asa Mendidik Anak

 


Diharapkan orangtua tak mudah putus asa dalam mendidik anak. Apabila merasa berat, mintalah kemudahan kepada Allah. Karena hanya Dia yang mampu mengembalikan apapun dengan kun fayakun. Jangan pernah seklipun memvonis mengatai anak saat anak masih kecil. "Istighfar, jangan salahkan anak-anak, introspeksi diri. Anak itu dilahirkan fitrah. Ibnu Hajar misalnya, ketika masih anak-anak dia disekolahkan di pesantren selama lima tahun tapi tidak menghasilkan apa-apa. Namun orang tuamya tidak mempersoalkan sekolahnya.

Setelah delapan tahun tidak bisa dikembangkan lagi, maka si anak dipulangkan. Di jalan pulang Ibnu Hajar melihat batu yang ditetesi air. Maka tergerak hatinya dan kembali ke pesantren serta belajar dengan sungguh-sungguh, akhirnya berhasil menjadi ulama penulis besar. Selanjutnya, seorang ibu harus pandai menjaga keikhlasan.

Ikhlas ada tiga hal yaitu sebelum beramal, ketika beramal, dan setelah beramal. Jangan membuka kelemahan kita di depan keluarga kita. Misal, kekurangan suami jangan dibuka ke mertua atau ipar-ipar. Karena membuka kelemahan adalah tanda tidak sabar.

Ibu juga harus meninggalkan hal-hal yang tidak berguna dan tidak asal berbicara. Seperti firman Allah swt. dalam Q.S. Qaf (50: 18) bahwa setiap kata dicatat malaikat. Juga, seorang ibu harus taat kepada suami dan mengakui hak-haknya adalah jihad. Jika ibu tidak sabar, tidak ikhlas dan mudah dirusak keikhlasannya oleh anak kecil, maka ibu tersebut dianggap tidak cerdas menjadi seorang ibu.

Ada sebuah hal menarik yang diceritakan oleh Ibu saya ke diri saya. Beliau selalu bilang kepada orang tua yang menyerah kepada anak yang berbuat kurang baik. “Lebih baik berat mendidik anak ketika sekolah, dibandingkan ketika sudah besar anak itu merek dan marah ketika dewasa menyalahkan orang tua”.

Benar juga perkataan Ibuku, saya berfikir bahwa lebih kasian ketika seorang anak ketika dewasa tidak tahu mana baik dan buruk, dan bahkan kurang mandiri pada kehidupannya. Hal yang membuat berkeluarga menjadi ladang pahala terbesar adalah kesabaran dalam mendidik anak-anak.

Posting Komentar

0 Komentar