Niat dan Dua Sisi Kehidupan



Kita sebagai manusia tentu tak lepas dengan aktivitas-aktivitas di setiap harinya mulai dari bangun tidur di pagi hari hingga terlelap tidur di malam hari pastinya akan selalu ada kegiatan yang dilakukan dengan berbagai tujuan, mulai dari untuk memenuhi kebutuhan hidup, untuk bersenang-senang dan segala jenis tujuan lainnya yang tak selalu sama. Setiap orang memang mempunyai tujuan yang berbeda-beda sehingga membuat aktivitas kesehariannya tak selalu sama.

Setiap orang pasti mempunyai mimpi, tak dapat dipungkiri bahwa setiap orang ingin menjadi yang terbaik dalam kehidupan dan tak pernah ingin membuat hidupnya menjadi tak menyenangkan dan terasa tak nyaman untuk dijalani. Semua orang ingin jadi yang terbaik karena semua orang pastinya ingin sekali bahagia dan tak ingin merasakan hidup yang nestapa dalam hidupnya. Untuk itulah segala hal dilakukan meskipun banyak pengorbanan tentunya tak menyurutkan langkah sebagian orang untuk terus berjuang.
Hidup tak lepas dari niat, semua hal yang memiliki tujuan tentu tak lepas dari niat. Saat kita terbangun di pagi hari tentu susah tergambar dan ada niat dalam hati untuk melakukan sesuatu hal di hari tersebut. Segala sesuatu tentunya seringkali berawal dari sebuah niat. Dengan adanya niat tersebut biasanya menjadi dorongan dan motivasi untuk bisa mewujudkan apa yang ingin bisa digapai dalam menjalani setiap lika-liku perjalanan hidup ini yang penuh ketidak pastian.

Niat bisa saja menguatkan, namun bisa juga menghancurkan. Untuk itulah perlu untuk diri kita berpikir ketika ada suatu niat yang muncul dalam hati. Niat yang baik tentunya alangkah baiknya untuk dilanjutkan dengan merealisasikannya menjadi nyata dan jika niat yang buruk tentunya harus kita tinggalkan sebelum melahirkan sesuatu tindakan yang ujung-ujungnya merugikan diri sendiri.

Jangankan niat yang buruk, niat yang baik pun seringkali melenceng dari tujuan. Untuk itulah cobalah untuk meluruskan niat dan menguatkan niat agar tidak tergoda oleh sesuatu yang semu yang ujungnya malah menjerumuskan diri pada sesuatu yang merugikan diri dan melahirkan rasa penyesalan di kemudian hari.

Niat ibaratkan dua sisi kehidupan, menguatkan atau menghancurkan tentunya kembali lagi kepada diri kita masing-masing yang memiliki niat. Jika punya mimpi tentunya kuatkan niat agar bisa tegar dalam menghadapi hambatan dan rintangan dalam menggapai mimpi. Saat belajar pun tentunya niatkan diri kita untuk belajar, dengan meniatkan diri untuk belajar tentunya diri akan tersadarkan dan meminimalisir diri agar tidak melenceng dari tujuan.

Sudahkah niat kita baik? Kuatkah niat kita? Semua itu kembali kepada diri kita yang menjalani kehidupan ini. Tumbuhkan niat yang baik dan realisasikan serta buanglah segala niat yang buruk yang ujungnya bisa merugikan.

Posting Komentar

0 Komentar