Miracle
Apple (2013) atau film ini dalam bahasa Jepangnya KISEKI NO RINGO atau “Fruits
of Faith”
Film
ini mengisahkan seorang anak yang berasal dari keluarga petani (Akinori Himuro) yang sudah mulai beranjak dewasa,
ia mempunyai minat yang tinggi pada sains dan teknologi, tapi dipaksa untuk mengikuti jejak Sang Bapak menjadi petani di desa. Pertemuan dengan salah satu pemilik lahan
senior di desanya (yang kemudian menjadi Bapak mertuanya) yang membuatnya sulit
mengelak dari nasib itu. Dengan modal berupa bakat kritis dan hobinya mencoba sesuatu, Akinori akhirnya turun ke kebun apelnya sebagai Bukan
Petani Biasa.
Passionnya diuji ketika masalah hadir,
ketika serangan hama datang terus menerus pada kebun-kebun apel di desa tempat Akinori dan
keluarganya tinggal yang ternyata membawa dampak buruk pada istrinya (alergi terhadap disinfektan). Akinori
berpikir keras untuk mengatasi masalah itu dan melakukan banyak sekali percobaan-percobaan demi
membuktikan idenya bisa berhasil atau tidak. Dia percaya bahwa tanpa pestisida pohon apel
akan bisa tetap berbuah dan bebas hama.
Tanggal rilis awal: 8 Juni 2013
Sutradara: Yoshihiro Nakamura
Cerita oleh: Takuji Ishikawa
Skenario: Yoshihiro Nakamura,
Tomoko Yoshida
Distributor: Toho
Dalam
film ini ada banyak sekalian bagian yang sangat menarik dan mungkin saja makna hidup yang dapat kita
ambil dan terapkan pada kehidupan kita.
1.
Berusaha dan Selalu Tekun
Menanam
dan merawat pohon apel memang tidak mudah, butuh observasi penelitian dan percobaan yang tidak akan memakan waktu yang sangat panjang. Pada Film kita di perlihatkan Akinori mencoba dengan bumbu
dapur sebagai penghilang hama, kemudian tetap tidak berubah hama terus menyerang. Kemudian mencoba lagi dengan berbagai
macam bahan yang lain dari tahun ke tahun hingga kemudian Akinori tidak mampu membayar pajak.
Kebun di salah satu dari empat kebuh yang dimiliki mertua Akinori. Tidak patah arang Akinori
kembali berusaha meyakinkan mertua nya dengan meminjamkan semua kebunnya akan tetapi hama masih terus menyerang kebunnya. Tahun berlalu hingga Akinori hampir saja gantung diri dalam
pelariannya dalam sebuah hutan. Hingga Akinori melihat pohon yang besar yang disekitar pohon ada tumbuhan lain dan kumbang juga. Akhirnya Akinori menemukan sebuah
solusi untuk perkebunan apelnya, memang ide itu datang dari mana saja asal kita selalu tekun. Akinori bertemu dengan istrinya dan langsung
menanam tumbuhan di sekitar pohon apelnya. Konsekuensi dari eksperimen itu
tentu saja memiliki PERUBAHAN, yang tidak hanya berdampak bagi dirinya, tapi juga
keluarganya, petani lain di lingkungannya, dan bahkan orang-orang di luar lingkaran
itu. Tahu berapa lama Akinori baru berhasil membuktikan perubahan yang Akinori lakukan
berguna? di tahun ke-11 perjuangannya bray!!! Setelah Akinori hampir bunuh diri..
2.
Ide itu datang dari siapa saja.
Mertuanya
memberikan gambar yang dibuat anaknya yang pertama ketika sembuh dari sakit kepada Akinori, gambar dari kumbang itu yang membuat ide Akinori bertambah. Dengan adanya gambar itu Akinori
mulai untuk tidak membasmi kumbang yang akan memakan telur hama. Jangan melihat siapa dia,
anak kecil, orang tua bahkan orang kurang pintar terkadang kita bisa mendapatkan ide
darinya.
3.
Jangan terlalu mendengarkan pandangan buruk mengenai ide.
Tetangga
kebun yang selalu memandang aneh dengan idenya Akinori, ia melihat perkebunan
akinori sudah seperti hutan dengan banyak serangga bahkan ada juga burung yang hinggap. Setiap kali Akinori berbicara
dengan pohon apelnya, Akinori dikatakan aneh dengan tetangga kebunnya. Berbicara
kepada pohon mengenai hal-hal yang bermotivasi positif membuatnya tumbuh baik dan bahkan ada juga penelitian mengenainya tentang
perkataan baik dan buruk terhadap tumbuhan.
4.
Keluarga yang Kuat dalam Mensupport Ide
Kebahagiaan
setelah itu tidak terkira besarnya. Apel yang dipanen dari kebunnya jadi walaupun awal apel tersebut kecil tapi apel tersebut terenak sepanjang masa bagi para konsumennya. Terbayar sudah perihnya dan menyakitkannya hidup
bersama keluarganya selama satu dekade dengan panen yang tanpa hasil, di mana mereka
harus menggadaikan hampir semua harta yang dipunya, bahkan sampai tidak bisa untuk membayar listrik.
Mereka juga dikucilkan oleh penduduk desa karena dianggap sudah gila dan dituduh
sebagai penyebar hama (hanya kebunnya yang tidak pakai pestisida merana diserang oleh
hama).
Isitrinya
selalu menyemangatinya dan bahwa anak-anaknya selalu membantu Akinori dalam
menanam sayuran diantara pohon-pohon apel saat sedang mengalami krisis. Mertuanya
selalu yakin ada kebaikan yang dilakukan oleh menantunya. Sama seperti dahulu
ketika ia perang dengan menanam terong yang sangat besar ketika tanaman itu
disekitarnya ada tumbuhan lain.
Cerita
di atas berdasarkan kisah nyata/true story asal muasalnya pertanian organik di Jepang
(please, kalo ada info lebih lanjut silakan komen). Akinori, si tokoh utama,
merepresentasikan sang petani yang menemukan pembasmi hama tanpa menggunakan zat kimia
seperti pestisida karena ternyata banyak orang alergi dengan pestisida.
Motivasinya hanya untuk membantu orang banyak. Saat perubahan demi perubahan itu
dilakukan (kalo satu metode gagal, Akinori akan coba metode lain sampai 10 tahun masih
gagal), tidak ada seorang pun yang tahu hasilnya akan seperti apa jadi tetap terus semangat, sekali pun
dia sendiri. Begitulah yang namanya perubahan.. ketika dimulai dan dijalani
mungkin menyakitkan, tapi ingatlah kata-kata putri Akinori kepada Akinori,
“Apakah kita selama ini menderita hanya demi sebuah kesia-siaan?”. Tidak, kan?
perubahan yang dibuat harus menghasilkan suatu perbaikan, sekecil apa pun itu,
meskipun prosesnya mungkin sulit, lama, dan membosankan karena harus diulang
berkali-kali.
Kalian Bisa Download Film Kiseki no Ringo (2013) Subtitle Indonesia Disini : [GoogleDrive]
Download FIlm Apple of Miracle (2013) Subtitle Indonesia
Download FIlm Fruits of Faith (2013) Subtitle Indonesia
0 Komentar