Kalau Kamu berjalan-jalan ke pusat perbelanjaan, ada saat-saat tertentu di mana banyak toko menawarkan diskon besar atau bonus hadiah langsung.
Bagi para konsumen, tentu saja itu adalah momen yang ditunggu-tunggu. Karena merupakan momen yang spesial, maka hanya berlangsung di saat-saat tertentu saja. Dalam ibadah yang kita lakukan, juga ada golden moment seperti itu. Di antaranya, pada hari Jum'at, bulan Ramadhan, dan 1/3 malam. Ini adalah waktu yang paling ditunggu oleh orang-orang yang ingin meraih berjuta kebaikan dan keutamaan.
Selain golden moment yang sudah menjadi ketetapan, ternyata Kamu juga bisa menciptakan golden moment Kamu tanpa harus menunggu saat-saat tertentu. Pribadi yang istimewa adalah mereka yang menciptakan golden moment-nya, bukan menunggu. Mereka ibarat konsumen yang terus mendapatkan bonus, hadiah, dan keberuntungan setiap kali berbelanja. Sementara orang lain harus menunggu momen diskon lebaran atau tahu baru yang hanya sekali dalam setahun.
Bagaimana menciptakan golden moment Kamu setiap hari?
Sahabat, ingatlah ...
Saat Kamu memutuskan mendahulukan menolong orang lain, padahal saat itu Kamu pun sedang sangat butuh pertolongan, itu adalah golden moment Kamu. Saat Kamu memilih sabar ketika menghadapi kesulitan, itu adalah golden moment Kamu.
Saat wajah Kamu tetap menunjukkan kecerian, padahal Kamu sedang dirundung, masalah, itulah golden moment. Saat ada kesempatan untuk bersantai-santai, namun Kamu memilih untuk belajar atau melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat, itulah golden moment.
Saat Kamu emosi, namun memilih untuk tetap tenang, itulah golden moment. Saat Kamu merenungi dan menyesali kesalahan-kesalahan Kamu, itulah golden moment. Saat Kamu telah lebih memilih bersyukur daripada mengeluh itulah golden moment. Saat Kamu memilih untuk menomorsatukan utusan akhirat, itulah golden moment.
Meskipun ini terdengar seperti sesuatu yang biasa saja, namun tidak semua orang mau mengambil kesempatan istimewa ini. Lihatlah, bukankah bergitu banyak orang lebih memilih untuk mengumbar emosinya, memilih bersantai-santai, memilih mengeluh, atau mementingkan diri sendiri?
Saya yakin Kamu pun bisa mencari bukti bahwa para tokoh besar yang menjadi suri tauladan adalah mereka yang mengetahui golden moment ini. Mereka menfaatkan setiap kesempatan untuk menjadikannya golden moment. Tidak heran jika mereka selalu menjadi lebih baik setiap harinya dan mengakhiri semuanya dengan husnul khatimah.
Hidup ini singkat, sungguh hidup ini singkat. Berusahalah dan terus berusaha untuk menciptakan sebanyak mungkin golden moment Kamu.
Barang siapa yang hari ini lebih barik dari pada hari kemarin, maka ia beruntung. Barang siapa yang hari ini sama dengan kemarin, maka ia merugi. Barang siapa yang hari ini lebih buruk dari kemarin, maka dia celaka.
0 Komentar