01.
Mengasah Keterampilan
Setiap keterampilan, ada ahlinya. Temukan role model yang memiliki bidang keahlian yang sama dengan Kamu. Perhatikan kesungguhannya, semangatnya, dan caranya dalam mengasah keterampilan. Jadikan tingkatan keahlian role model Kamu sebagai target yang harus kamu capai.Belajar dari seorang ahli akan membuat proses belajar Kamu menjadi lebih efektif dan efisien. Kamu tidak perlu menghabiskan waktu untuk try and eror, karena sang ahli sudah mengalaminya. Kamu seolah memiliki shortcut untuk mencapai keterampilan yang sama dengan mentor Kamu.Kamu bisa menemukan mereka di lingkungan Kamu, di buku yang Kamu baca, atau lewat media lain.
02.
Mengasah Keterampilan 2
Ciptakan tantangan dan jangan menunggu-nunggu. Pertajam keterampilan Kamu dengan secara rutin menciptakan tantangan imajiner.Berlatih seolah Kamu akan mengikuti olimpiade bulan depan. Berlatihlah seolah Kamu akan dipekerjakan di perusahaan kelas dunia bulan depan. Buktikan, dalam waktu singkat kemampuan Kamu dapat meningkatkan secara signifikan.Para juara adalah mereka yang selalu menantang dirinya untuk terus lebih baik. Mereka selalu memasang target yang tinggi namun tetap realistis. Menunggu tugas hanya akan menjadikan kemampuan kamu pas-pasan.
03.
Mengasah Keterampilan 3
Mengajarkan apa yang Kamu ketahui akan meningkatkan keahlian Kamu. Kesungguhan dalam mengajarkan keahlian Kamu, secara otomatis akan memacu Kamu untuk terus belajar dan berlatih.Inilah keunikan pengetahuan dan keterampilan, keduanya tidak akan pernah berkurang karena Kamu mengajarkannya pada orang lain. Malah sebaliknya, kemampuan Kamu akan semakin terasah dan meningkat.Kamu baru benar-benar menjadi seorang ahli bila Kamu berhasil menciptakan para Ahli. Hanya dengan keahlian yang tinggi, maka Kamu akan memiliki bargaining power yang besar.
04.
Efek Wow
Berbuat melebihi ekspetasi orang lain. Mengerjakan tugas lebih cepat dari waktu yang ditetapkan, memberi bantuan lebih banyak dari yang diminta, atau melakukan sesuatu dengan kualitas lebih dari yang diperkirakan.Pemilik efek wow ini adalah pribadi yang langka. Untuk hal-hal positif yang dilakukannya, ia selalu mematok standar yang tinggi. Kamu perlu memiliki dua hal untuk mencapai taraf ini, yaitu pengetahuan/keahlian dan empati. Tanpa keduanya, Kamu hanya jadi orang kebanyakan, tanpa efek Wow.Melakukan hal-hal tadi dengan ketulusan dan kesungguhan akan menjadikan Kamu pribadi yang mengesankan dan terhormat di mana pun Kamu berada.
#5
Terbaik
Kalau Kamu tidak bisa menjadi pohon cemara yang berdiri di puncak bukit, jadilah bunga kecil yang terindah walau hanya di kaki bukit. Jangan pernah menunda untuk jadi yang terbaik.Jadilah orang tua yang terbaik bagi anak-anak, jadilah kakak yang terbaik bagi adik kita, jadilah sahabat yang terbaik bagi teman kita, jadilah karyawan yang terbaik, pemimpin yang terbaik, dst.Anda bisa memulainya dengan meneladani tokoh-tokoh yang terbaik. Perhatikan bagaimana mereka berbicara, bertindak, bersungguh-sungguh dalam menempa diri, dan bersikap pada orang lain. Jika Kamu sudah bisa mengadopsi perilaku tokoh-tokoh teladan tersebut, maka perlahan-lahan Kamu pun akan menjadi teladan bagi orang lain.Jadilah pribadi yang terbaik, maka Kamu akan dicintai oleh siapa pun.
#6
Sssst. Ternyata
Membicarakan keburukan orang lain tidak akan membuat Kamu mulia. Karena sering kali yang dikatakan buruk itu ternyata jauh lebih baik dari yang mengatakannya. Hindari bergunjing, karena tanpa disadari Kamu sedang membuka aib Kamu kepada orang lain. Bergunjung adalah virus yang akan menghacurkan reputasi dan hubungan Kamu.Risiko yang sama juga akan menimpa Kamu yang suka bergaul dan terlalu dekat dengan orang yang suka bergunjing. Karena tanpa Kamu sadari kebiasaan tersebut juga akan menular kepada Kamu.
#7
Berselera pada Pengetahuan
Selera Kamu pada pengetahuan menunjukkan siapa diri Kamu. Pribadi yang unggul memiliki selera yang tinggi pada pengetahuan. Ia tidak membebani kepalanya dengan informasi yang berkualitas. Mencari tahu dan memahami bagaimana meningkatkan integritas dan keterampilan, bagaimana memberikan kebergunaan, untuk apa ia ada dan mau kemana nantinya, adalah pengetahuan berkualitas tinggi yang selalu ia cari dan aplikasikan.Sejarah telah membuktikan betapa mereka yang berpengetahuanlah yang selalu menjadi tokoh besar yang bisa membuat perubahan. Sementara mereka yang miskin pengetahuan hanya akan jadi pengekor atau penonton.
#8
Maaf, Saya Keliru
Walaupun kita berusaha menghindarinya, tetap saja kita masih sering tersandung dan kekhilafan. Berani mengakui kesalahan tidak akan menjatuhkan harkat diri kita. Segeralah meminta maaf bila Kamu berbuat kesalahan pada orang lain.Untuk kasus tertentu, tetaplah bermurah hati untuk meminta maaf walau Kami yakin pada posisi yang benar. Pahamilah, sama seperti Kamu, orang lain pun mungkin tidak pernah sengaja berniat untuk berbuat salah pada Kamu. Dia hanya tidak sengaja atau tidak tahu.Salah satu ciri kematangan jiwa seseorang adalah bersegera untuk meminta maaf bila berbuat kesalahan. Demikian pula sebaliknya, berbesar hati untuk membuka pintu maaf bagi orang lain yang meminta maaf.
#9
Pujian Tulus
Upayakan menjadi orang pertama yang selalu memberikan pujian yang tulis kepada yang pantas mendapatkannya. Pujian yang tulus akan membangun ikatan batin yang kuat dan positif dengan orang yang Kamu puji.Tidak perlu menunggu orang lain berbuat hal yang besar untuk Kamu puji. Pujilah hal-hal yang tampak sederhana namun bernilai yang dia lakukan untuk Kamu maupun untuk orang lain.Pujian dari para penjilat akan mudah terdeteksi, kecuali yang dipuji adalah penjilat juga.
#10
Mengetahui dan Melakukan
Lakukan apa yang Kamu ketahui dan ketahui apa yang kamu lakukan. Kamu tahu sabar, rajin, menolong, belajar, jujur, dan beryukur itu baik, lakukan. Kamu tahu pelit, malas, egois, dan korupsi itu buruk, hindari.Banyak sekali orang melakukan berbagai hal yang pada akhirnya mereka sesali karena sesungguhnya mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan.Sebelum mengatakan atau melakukan sesuatu, pikirkan dulu dampaknya bagi diri Kamu, orang lain, dan lingkungan Kamu. Karena bisa jadi perkataan atau perilaku yang menurut Kamu biasa, ternyata bedampak buruk bagi orang lain.
#11 Public Speacking
Siapapun Kamu dan apapun profesu Kamu, belilah buku atau ikutilah pelatihan public speaking. Karena seluruh pengetahuan Kamu serta apapun yang Kamu rasakan dan inginkan, akan bermuara pada bicara dan tindakan Kamu.Kuasalilah public speaking, maka Kamu akan mampu menguasai orang lain lewat kemampuan bicara Kamu. Bila tidak, maka bersiaplaj menjadi korban komunikasi (communication victim).Kemampuan public speaking juga menunjukkan kecerdasan dan kepercayaan diri Kamu. Inilah salah satu keterampilan terpenting tang menjadi Kamu pribadi yang diperhitungkan dan dianggap menonjol di mana pun Kamu berada.Apapun bidang pekerjaan Kamu dan Kamu berharap untuk meningkatkan karier, berlatih public speaking. Percayalah, impian Kamu akan mudah tercapai.
#12 Sebab Akibat
Suka atau tidak, setuju atau tidak, setiap kita terikat oleh hukum sebab akibat. Bila Kamu menolong, maka Kamu akan ditolong; bila Kamu membenci, maka Kamu akan dibenci; bila Kamu memberi, maka Kamu akan diberi.Sudah terlalu banyak buku dan nasihat yang menjelaskan tentang hal ini, namun masih banyak orang yang mengharapkan akibat-akibat positif dari perilaku negatif yang mereka lakukan.Sebelum mengeluhkan sikap orang lain terhadap diri kita, periksa dulu dengan jujur sikap kita terhadap orang lain. Demikian pula dengan keadaan diri saat ini, semua itu adalah akibat dari apa pun yang pernah kita perbuat sebelumnya. Stop menyalahkan siapa pun.Pertanyaannya, mengapa ada orang yang selalu kecewa, stress, dan penuh dengan masalah? Coba jawab sejujurnya dengan hukum sebab akibat ini.
#13 Yang Lebih Banyak
Apabila banyak orang yang membenci Kamu, belum tentu Kamu adalah orang yang buruk. Tapi, apabila banyak orang yang Kamu benci, maka bisa dipastikan Kamu adalah orang yang buruk.Dua sifat utama Sang Pencipta adalah Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Seutama-utama kita adalah yang paling kuat mengadopsi kedua sifat tersebut. Jadikanlah kedua sifat itu jauh lebih besar dari kebencian Kamu.Jadi, tidak ada alasan untuk tidak mencintai lebih banyak orang, memberikan lebih banyak manfaat, dan menebar lebih banyak kebaikan. Karena semuanya akan kembali kepada diri kita, kita pun pasti akan menuai banyak kebaikan.
#14 Mental Profesional
Rajin dan giat dalam bekerja belum berarti Kamu bermental profesional. Namun, apa yang mendorong Kamu untuk melakukan itu, sangat terkait dengan mental. Rajin karena didorong oleh rasa suka, bukanlah profesional. Mereka yang bermental profesional bekerja berdasarkan dedikasi dan tanggungjawab, bukan karena suka atau tidak. Mereka tetap bekerja dengan penuh kesungguhan meskipun kurang menyukai pekerjaan itu. Mereka melakukannya karena yakin itu adalah pekerjaan yang bernilai.Mereka yang bermental profesional, tampak dari pekerjaannya yang terencana dengan baik, dilakukan dengan baik dan benar, serta hasilnya selalu memuaskan. Sebaliknya, mereka yang tidak profesional melakukan pekerjaan dengan seadanya, asal-asalan, dan hasilnya pun sering mengecewakan.
#15 Kekuatan Waktu
Pribadi yang unggul paham benar bahwa sebagain besar orang-orang yang gagal dan menderita dalam hidupnya adalah karena menyia-nyiakan waktu. Mereka menghabiskan waktu untuk berkumpul dengan sesama orang gagal, bergosip sampai berjam-jam, tidur berkepanjangan, dan melakukan hal-hal sepele yang tidak berguna. Kesenangan singkat yang diperoleh dengan melakukan hal-hal ini sangat tidak seimbang dengan penderitaan berkepanjangan yang akan mereka rasakan.Dengan waktu kita yang amat singkat di dunia ini, coba pikirkan ulang, apakah Kamu sudah mengisinya dengan sesuatu yang bernilai? Sesuatu yang berguna bagi banyak orang untuk saat ini, sekaligus berguna bagi diri Kamu di hari kemudian?Mari kita sibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat. Belajar dengan sungguh-sungguh, bekerja dengan penuh dedikasi, berteman dengan orang-orang yang baik, dan terus berbuat kebaikan dengan apa pun yang kita punya. Bila Kamu menghargai waktu, maka waktu pun akan menjadikan Kamu pribadi yang berharga dan dihargai.
#16 Ikhlas Berbagi
Kita tidak pernah terlalu miskin untuk ikhlas berbagi dengan orang lain, kita tidak pernah terlalu lemah untuk membantu orang lain. Pribadi yang unggul sulit menemukan alasan untuk tidak memberi manfaat bagi orang lain, sementara orang kebanyakan menemukan terlalu banyak alasan untuk hal ini.Keikhlasan memang sesuatu yang tidak tampak secara nyata, tapi dia terasa dalam bentuk kebahagian dan rasa syukur dalam hati yang memberi. Efeknya, terasa juga sebagai kebahagian dalam hati yang menerima.
Senyuman dan doa adalah harta berharga yang dimiliki siapa pun dan selalu bisa dibagikan kepada orang lain tanpa pernah habis. Tapi, ternyata masih banyak juga yang pelit memberikannya. Begitu sulitnyakah untuk berbagi?
Kebiasaan sederhana yang akan membuat Kamu bahagia:
Saat Kamu akan memulai pekerjaan, berdoalah untuk kemudahan dan kelancarannya, juga untuk kesuksesan usaha dan karier keluarga serta teman-teman Kamu.
0 Komentar