Salah satu kondisi yang aneh tapi sering terjadi di kehidupan sehari-hari adalah munculnya rasa kesal karena melihat orang lain terlihat lebih pintar dan lebih dominan. Dengan mengesampingkan nilai moral pertemanan, terkadang kita, baik sengaja maupun tidak, merasa kesal melihat orang lain jauh menungguli kita dalam satu lingkup hal yang sama.
Jika melihat dari fenomena tersebut, tampaknya manusia sekarang benar-benar sedang mengalami krisis kapasitas diri. Malahan, sekarang orang-orang cenderung lebih banyak berkutat pada usaha untuk terlihat baik di depan banyak orang daripada berusaha meningkatkan kualitas, kapasitas, maupun kapabilitas diri masing-masing.
Terdapat
banyak faktor mengapa hal ini bisa terjadi. Umumnya faktor-faktor tersebut
meliputi:
- Kurangnya kepercayaan diri pada kemampuan sendiri
- Lebih takut gagal daripada mencoba
- Merasa nyaman dengan kehidupan yang berjalan sesuai "pace"-nya
- Gagal memahami dan membaca tantangan kehidupan
- Lingkungan pergaulan yang justru menghambat perkembangan diri
Selain kelima hal di atas, sebenarnya masih banyak lagi alasan dibalik permasalahan ini. Mirisnya, terkadang orang yang bisa melewati kelima faktor di atas, which is (Sok-sok bahasa inggris yak saya whahahah) disini adalah orang pintar, sering kali diperlakukan dengan tidak baik oleh orang-orang yang tidak mampu mengatasi kelima faktor diatas. Tidak jarang kita mendengar kasus bullying si "anak pintar" karena rekan-rekannya cemburu dengan kemampuannya. Terlepas dari baik atau buruknya sifat orang lain, tidak selayaknya bullying itu dilakukan. Dengan melakukan bullying, secara tidak langsung pelakunya mengakui bahwa dirinya "kalah" dengan si "anak pintar".
Dari pada berkutat dengan kelima faktor yang sudah disebutkan sebelumnya, alangkah baiknya kita menjadi termotivasi jika melihat orang dengan kemampuan di atas kita. Jenis orang seperti ini sejatinya masih sangat jarang, namun bukan berarti tidak ada sama sekali. Oleh karena itu, jika lingkungan pergaulan tidak bisa mengajarkan hal tersebut, lebih baik kita memotivasi diri sendiri untuk memperbaiki kualitas, kapasitas, dan kapabilitas diri.
Akhir kata, jangan lupa untuk selalu berkaca pada diri sendiri. Setiap hal yang terjadi pada kita hari ini adalah akibat dari perbuatan kita di masa lalu. Belajarlah jujur pada diri sendiri, belajarlah memahami kapasitas diri, dan belajarlah mengakui kemapuan diri. Hal-hal itu sangat penting sebagai step awal untuk mengembangkan diri. Salahi diri sendiri karena "bodoh" bukan menghakimi orang lain karena dia "pintar".
0 Komentar